Setiap
kali kita mengisi formulir kita akan ditanya nama dan nama keluarga.
Keluarga adalah tempat dimana kita dimiliki dan memiliki. Keluarga
adalah tempat dimana kita jadi diri kita sendiri, keluargalah yang
biasanya paling tahu kita apa adanya.
Namun,
tidak mudah dalam membangun sebuah rumah tangga, diperlukan lebih dari
sekadar cinta. It's complicated, banyak sekali faktor yang menentukan,
perbedaan latar belakang, perbedaan pria dan wanita, mertua, keluarga
besar, masalah keuangan, pekerjaan/bisnis, persahabatan, pelayanan, dan
lain-lain.
Amsal 24:3-4, BIS
Rumah
tangga dibangun dengan hikmat dan pengertian. Dan apabila ada
pengetahuan, maka kamar- kamarnya akan terisi lengkap dengan barang-
barang berharga dan indah.
Diperlukan
hikmat dan pengertian serta pengetahuan tetapi semuanya akan bisa
diperoleh kalau suami dan istri mempunyai kemauan dan komitmen yang
sama, tanpa komitmen maka semuanya menjadi sulit dicapai. Sayangnya
banyak yang tidak mempunyai komitmen dan hanya mengandalkan perasaan
saja.
Tidak
ada keluarga yang sempurna, karena keluarga terdiri dari
individu-individu yang tidak sempurna. Anak-anak lahir dari kedua orang tua
yang tidak sempurna, what do you expect?
Itu sebabnya jangan kita terkecoh dengan pemikiran: kenapa ya keluarga saya kok begini ya? Tidak seperti keluarga itu?
Sangat
mudah untuk mencintai seorang yang sempurna, tidak pernah melakukan
kesalahan, tetapi tidak ada orang yang seperti itu dimuka bumi ini. Jadi
kita harus mengatur ekspektasi kita supaya kita tidak kecewa.
Akan ada up's and down's selama kita membina rumah tangga. Dan hal tersebut biasa!
Kita
harus melihatnya sebagai sebuah investasi jangka panjang, seperti mata
uang atau saham yang naik dan turun tetapi kalau dilihat dalam kurun
waktu yang panjang maka Anda bisa melihat kemajuan yang dicapai.
Amsal 24:16
Sebab tujuh kali orang benar jatuh, namun ia bangun kembali, tetapi orang fasik akan roboh dalam bencana.
Let's
be real, orang benar bisa jatuh, gagal atau kalah. Jangan heran kalau
melihat orang benar gagal. Sering kita punya pengharapan yang keliru dan
menuntut yang tidak semestinya.
Gagal
bukan berarti berdosa. Contoh: buka usaha kemudian tidak (belum)
berhasil bukan berarti berdosa. Belum bisa menyenangkan istri/suami,
gagal kumpulin uang untuk masuk sekolah yang dimau bukan berati
berdosa, dll.
Tuntutan yang tidak perlu dapat menyebabkan hubungan keluarga menjadi tidak lagi harmonis.
Orang
benar akan selalu bangkit kembali, tidak menyerah, dan perlu iman yang
teguh untuk bisa kembali on track serta mencoba kembali, belajar dari
kesalahan, susun ulang prioritas.
Kalau
gagal disebabkan dosa bagaimana? Pertobatan adalah jalan keluarnya!
Mengakui, bertanggung-jawab dan tidak mengulanginya kembali. Tuhan
adalah Tuhan yang mengampuni kesalahan dan dosa.
Itu sebabnya saya sering katakan bahwa punyailah simpanan "pengampunan" yang banyak sebab Anda akan terus memerlukannya.
1 Timotius 3:4-5
seorang
kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati oleh anak- anaknya.
Jikalau seorang tidak tahu mengepalai keluarganya sendiri, bagaimanakah
ia dapat mengurus Jemaat Allah?
Suami
sebagai kepala keluarga harus bisa mengepalai keluarganya sendiri.
Berarti, diperlukan kepemimpinan di dalam keluarga, tanpa kepemimpinan
maka anggota keluarga menjadi liar (berbuat semaunya sendiri).
Dalam
kepemimpinan ada aturan-aturan yang harus ditegakkan, ada nilai yang
harus dipegang tinggi sehingga menjadi sebuah disiplin dan semuanya
berdasarkan kasih.
Kasih
bukan berarti memberikan semua yang dimaui, kasih tidak selalu ditandai
dengan jawaban: YA, sering kasih justru ditunjukkan dengan kata: TIDAK.
Amsal 29:15
Didikan dan teguran menjadikan orang bijaksana. Anak yang selalu dituruti kemauannya akan memalukan ibunya.
Tanda
adanya kepemimpinan adalah pada saat anak-anak Anda segan dan hormat kepada
Anda (bisa mulai kelihatan setelah waktu yang cukup lama).
Anda
bisa kelihatan hebat diluaran sana, disegani dan dihormati pegawai Anda
tetapi kalau tidak dihormati oleh anak-anak sendiri maka ada yang keliru.
Itu sebabnya keluarga seharusnya menjadi prioritas pertama dari pelayanan kita.
Keluarga
adalah homebase, bagaimana performance kita diluar sangat ditentukan
oleh bagaimana keadaan kita rumah, bagaimana kita dibentuk di rumah.
Ada
hal-hal yang bisa dikerjakan orang lain, pekerjaan semacam itu kita
dapat delegasikan jika diperlukan tetapi ada hal-hal yang tidak dapat
dikerjakan orang lain dan itulah yang menjadi tugas dan pelayanan Anda.
Sumber : Sharing by Pauline (Date Leader Pavilion 2)
No comments:
Post a Comment
Share Your Inspiration...